Kalender Masehi

Nanang SB

Kalender Masehi

 Kalender Masehi, juga dikenal sebagai kalender Gregorian, adalah sistem penanggalan yang paling umum digunakan di seluruh dunia, terutama di negara-negara Barat. Kalender ini dinamai sesuai dengan nama Paus Gregorius XIII yang memperkenalkannya pada tahun 1582.

Kalender Masehi didasarkan pada sistem matahari, di mana satu tahun dihitung berdasarkan peredaran Bumi mengelilingi Matahari. Satu tahun dalam kalender Masehi terdiri dari 365 atau 366 hari, tergantung pada apakah tahun tersebut adalah tahun kabisat atau bukan.

Berikut adalah detail dari kalender Masehi:

  • Satu tahun dalam kalender Masehi terdiri dari 12 bulan. Nama-nama bulan dalam kalender Masehi adalah sebagai berikut:

  1. Januari (31 hari)
  2. Februari (28 hari, 29 hari pada tahun kabisat)
  3. Maret (31 hari)
  4. April (30 hari)
  5. Mei (31 hari)
  6. Juni (30 hari)
  7. Juli (31 hari)
  8. Agustus (31 hari)
  9. September (30 hari)
  10. Oktober (31 hari)
  11. November (30 hari)
  12. Desember (31 hari)

  • Tahun kabisat terjadi setiap 4 tahun sekali, dengan menambahkan 1 hari pada bulan Februari sehingga tahun kabisat terdiri dari 366 hari.
  • Penentuan awal tahun baru dalam kalender Masehi berbeda dengan penanggalan Hijriyah. Awal tahun baru dalam kalender Masehi dimulai pada tanggal 1 Januari.
  • Penentuan tanggal pada kalender Masehi didasarkan pada sistem angka, di mana angka 1 menunjukkan tanggal 1 pada bulan Januari.

Kalender Masehi digunakan sebagai sistem penanggalan resmi di banyak negara di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kalender ini juga digunakan sebagai acuan dalam penentuan tanggal-tanggal penting, seperti hari raya keagamaan, liburan nasional, dan peristiwa penting lainnya. Selain itu, kalender Masehi juga sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam penjadwalan rapat, penerbitan dokumen resmi, dan lain-lain.

Komentar